MAHKOTA DEWA
Indonesia adalah negara tropis yang kaya aneka ragam tumbuhan atau tanaman yang bermanfaat untuk pengobatan, dan ini diakuai oleh negara-negara maju atau negara berkembang.
Mahkota dewa
dikenal sebagai tanaman yang dapat mengobati banyak penyakit berat. Secara
fisik mahkota dewa ramping dan tinggi hingga mencapai 3 meter. Mahkota dewa
berasal dari tanah Papua Indonesia. Semula tanaman ini digunakan sebagai
tanaman hias, namun sekarang menjadi tanaman obat yang sangat terkenal.
China sudah menggunakan tanaman ini sebagai obat dan teh dari waktu yang cukup
lama sebelum Indonesia mulai mengetahui mengenai tanaman dewa ini.
Batang,
daun, dan buah tanaman semua sering dijadikan obat. Pada tanaman ini terdapat
zat alkaloid yang dapat menetralisir racun, saponin yang bermanfaat sebagai
anti bakteri dan anti virus, flavonoid yang bersifat anti radang, dan polifenol
sebagai anti alergi.
Indikasi tanaman mahkota dewa adalah :
Kanker,
tumor, darah tinggi, diabetes, rematik, asam urat, jantung, ginjal, enzim
(gatal-gatal), hepatitis, liver, kecanduan narkoba
Selain dapat
menyembuhkan penyakit berat, fungsi lainnya adalah :
Meningkatkan
sistem kekebalan tubuh, mengurangi rasa sakit pada waktu pendarahan, mengurangi
rasa sakit pada bengkak, meningkatkan kebugaran tubuh, menghilangkan jerawat,
menambah stamina, menyembuhkan luka gigitan serangg alergi, panas
Pengobatan
akan mulai memperlihatkan perubahan atau reaksi obat sekitar 30 menit sampai
satu jam setelah pemberian obat. Untuk penyakit yang berat, efek dari reaksi
obat akn terlihat kurang lebih 3 bulan setelah pemberian obat.
Bahaya
Mahkota Dewa
Tapi,
meskipun banyak memiliki khasiat sebagai penyembuh penyakit, tanaman ini tidak
boleh dimakan sembarangan tanpa solusi dari orang yang mengerti dibidang ini,
seperti dokter. Karena tanaman ini dapat menjadi sangat beracun. Setiap bagian
dari tanaman mahkota dewa, batang, daun, buah, kulit, dan biji mengandung
racun. Biji merupakan bagian yang paling beracun dan berbahaya.
Racun dalam tanaman ini dapat menyebabkan mulut bengkak, sariawan, mabuk,
kejang, dan bahkan sampai pingsan.
Mahkota dewa
memiliki efek samping yang perlu diperhatikan, diantaranya adalah, mabuk. Air
daun mahkota dewa selain dapat menyebabkan kantuk juga dapat menyebabkan mabuk.
Efek mabuk dari daun masih dalam tahap taraf normal, namun jika efek kantuk dan
mabuk terus berlanjut dianjurkan untuk mengurangi dosis air daun.
Buah mahkota
dewa jangan dikonsumsi pada saat haid karena akan memperhebat pendarahan.
Karena dengan khasiat melawan sel kanker, obat ini sekaligus menggerus dinding
rahim. Dosis pemakaian sangat berperan penting dalam penggunaan obat herbal
ini, salah dosis, akan berakibat fatal.
Wanita yang
hamil muda dilarang mengonsumsi mahkota dewa. Mahkota dewa dapat memacu kerja
otot rahim mempermudah atau mempercepat proses persalinan sehingga bahaya bagi
yang masih hamil muda.
Selain
bahaya yang diatas, mahkota dewa juga memiliki rasa yang pahit. Namun semua hal
ini tidak mengurangi keinginan orang-orang untuk menanam tumbuhan ini di
pekarangan rumah mereka.
Berikut
adalah penjelasan singkat mengenai cara menanam mahkota dewa :
Tanah dan
bibit
Tanaman
mahkota dewa dapat ditanam pada dataran rendah dan maksimal ketinggian 1200
meter dari dasar laut. Tanah yang digunakan adalah tanah dengan pupuk alami
seperti pupuk kandang. Pupuk kimiawi tidak dianjurkan. Lubang tanam digali
sepanjang 30 cm meter dan dibiarkan terbuka selama seminggu. Penanaman dapat
menggunakan bibit maupun secara cangkok dari batang pohon. Bibit didapatkan
dari biiji buah itu sendiri, tapi penanaman secara cangkok membuat lebih cepat
berbuah.
Penanaman
dan perawatan
Penanaman
mahkota dewa memiliki keuntungan yaitu tida bergantung kepada musim, sehingga
dapat ditanam kapanpun. Setelah ditanam, hal yang harus dilakukan adalah
penyiraman, pemupukan, dan penyiangan. Penyiraman dilakukan cukup sering karena
penyerapan air mahkota dewa tinggi. Pemupukan dengan pupuk organik. Penyiangan
dilakukan untuk melawan gulma. Dan pestisida untuk hama.
Panen
Warna merah
terang dan bau manis seperti gula pasir menandakan buah mahkota dewa telah siap
petik. Bila dalam kurun waktu anda tidak membutuhkan mahkota dewa, anda dapat
menjualnya, karena mahkota dewa merupakan tanaman herbal yang sangat dicari.
Penggunaan
mahkota dewa dianjurkan berkonsultasi dengan dokter pada bidangnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan bergabung dan memberi komentar