KEAMPUHAN KELADI TIKUS
Tanaman anti kanker atau tumor
Kedengarannya memang aneh akan namanya Keladi Tikus, yaah karena tanaman ini saat berbunga kelopaknya yang memanjang seperti tikus yang memiliki ekor memanjang. Ada penyakit tentulah Alloh s.w.t memberikan obatnya, hanya manusianya belum tahu kalau di jagad ini sudah tertanam obatnya. Konon penyakit kanker sangat ditakuti dan penyakit ini memang ganas tanpa pandang bulu penderitanya. Namun Kanker kini tidak lagi mematikan. Para penderita kanker di Indonesia dapat memiliki harapan hidup yang lebih lama dengan ditemukannya tanaman “KELADI TIKUS” (Typhonium Flagelliforme/ Rodent Tuber) sebagai tanaman obat yang dapat menghentikan dan mengobati berbagai penyakit kanker dan berbagai penyakit berat lain. Tanaman sejenis talas dengan tinggi maksimal 25 sampai 30 cm ini hanya tumbuh di semak yang tidak terkena sinar matahari langsung. “Tanaman ini sangat banyak ditemukan di Pulau Jawa,” kata Drs.Patoppoi Pasau, orang pertama yang menemukan tanaman itu di Indonesia. Tanaman obat ini telah diteliti sejak tahun 1995 oleh Prof Dr Chris K.H.Teo,Dip Agric (M), BSc Agric (Hons)(M), MS, PhD dari Universiti Sains Malaysia dan juga pendiri Cancer Care Penang, Malaysia. Lembaga perawatan kanker yang didirikan tahun 1995 itu telah membantu ribuan pasien dari Malaysia , Amerika, Inggris, Australia, Selandia Baru, Singapura, dan berbagai negara di dunia.
Di
Indonesia, tanaman ini pertama ditemukan oleh Patoppoi di Pekalongan, Jawa
Tengah. Ketika itu, istri Patoppoi mengidap kanker payudara stadium III dan
harus dioperasi 14 Januari 1998. Setelah kanker ganas tersebut diangkat melalui
operasi, istri Patoppoi harus menjalani kemoterapi (suntikan kimia untuk
membunuh sel) untuk menghentikan penyebaran sel-sel kanker tersebut.
“Sebelum menjalani kemoterapi,dokter mengatakan agar kami menyiapkan
wig (rambut palsu) karena kemoterapi akan mengakibatkan kerontokan
rambut, selain kerusakan kulit dan hilangnya nafsu makan,”jelas Patoppoi.
Selama
mendampingi istrinya menjalani kemoterapi, Patoppoi terus berusaha mencari
pengobatan alternatif sampai akhirnya dia mendapatkan informasi mengenai
penggunaan teh Lin Qi di Malaysia untuk mengobati kanker. “Saat itu juga
saya langsung terbang ke Malaysia untuk membeli teh tersebut,” ujar
Patoppoi yang juga ahli biologi. Ketika sedang berada di sebuah toko obat di
Malaysia , secara tidak sengaja dia melihat dan membaca buku mengenai
pengobatan kanker yang berjudul “Cancer, Yet They Live” karangan Dr Chris K.H.
Teo terbitan 1996. “Setelah saya baca sekilas, langsung saja saya beli buku
tersebut. Begitu menemukan buku itu, saya malah tidak jadi membeli teh Lin Qi,
tapi langsung pulang ke Indonesia ,” kenang Patoppoi sambil tersenyum. Di
buku itulah Patoppoi membaca khasiat typhonium flagelliforme itu.
Berdasarkan
pengetahuannya di bidang biologi, pensiunan pejabat Departemen Pertanian
ini langsung menyelidiki dan mencari tanaman tersebut. Setelah
menghubungi beberapa koleganya di berbagai tempat, familinya di
Pekalongan Jawa Tengah, balas menghubunginya. Ternyata, mereka menemukan
tanaman itu di sana. Setelah mendapatkan tanaman tersebut dan
mempelajarinya lagi, Patoppoi menghubungi Dr. Teo di Malaysia untuk
menanyakan kebenaran tanaman yang ditemukannya itu.
Selang
beberapa hari, Dr Teo menghubungi Patoppoi dan menjelaskan bahwa tanaman
tersebut memang benar Rodent Tuber. “Dr Teo mengatakan agar tidak ragu
lagi untuk menggunakannya sebagai obat,” lanjut Patoppoi. Akhirnya,
dengan tekad bulat dan do’a untuk kesembuhan, Patoppoi mulai
memproses tanaman tersebut sesuai dengan langkah-langkah pada buku
tersebut untuk diminum sebagai obat. Kemudian Patoppoi menghubungi putranya,
Boni Patoppoi di Buduran, Sidoarjo untuk ikut mencarikan tanaman tersebut.
“Setelah melihat ciri-ciri tanaman tersebut, saya mulai mencari di
pinggir sungai depan rumah dan langsung saya dapatkan tanaman tersebut
tumbuh liar di pinggir sungai,” kata Boni yang mendampingi ayahnya saat
itu.
Selama
mengkonsumsi sari tanaman tersebut, isteri Patoppoi mengalami penurunan efek
samping kemoterapi yang dijalaninya. Rambutnya berhenti rontok, kulitnya
tidak rusak dan mual-mual hilang. “Bahkan nafsu makan ibu saya pun
kembali normal,” lanjut Boni.
Setelah tiga
bulan meminum obat tersebut, isteri Patoppoi menjalani pemeriksaan
kankernya. “Hasil pemeriksaan negatif, dan itu sungguh mengejutkan kami
dan dokter-dokter di Jakarta ,” kata Patoppoi. Para dokter itu
kemudian menanyakan kepada Patoppoi, apa yang diberikan pada
isterinya. “Malah mereka ragu, apakah mereka telah salah memberikan dosis
kemoterapi kepada kami,” lanjut Patoppoi. Setelah diterangkan mengenai
kisah tanaman Rodent Tuber, para dokter pun mendukung Pengobatan tersebut
dan menyarankan agar mengembangkannya. Apalagi melihat keadaan isterinya
yang tidak mengalami efek samping kemoterapi yang sangat keras tersebut.
Dan pemeriksaan yang seharusnya tiga bulan sekali diundur menjadi
enam bulan sekali.”Tetapi karena sesuatu hal, para dokter tersebut tidak mau
mendukung secara terang-terangan penggunaan tanaman sebagai pengobatan
alternatif,” sambung Boni sambil tertawa.
Setelah beberapa lama tidak
berhubungan, berdasarkan peningkatan keadaan isterinya, pada bulan April
1998, Patoppoi kemudian menghubungi Dr.Teo melalui fax untuk menginformasikan
bahwa tanaman tersebut banyak terdapat di Jawa dan mengajak Dr. Teo untuk
menyebarkan penggunaan tanaman ini di Indonesia. Kemudian Dr Teo langsung
membalas fax kami, tetapi mereka tidak tahu apa yang harus mereka
perbuat, karena jarak yang jauh,” sambung Patoppoi. Meskipun Patoppoi
mengusulkan agar buku mereka diterjemahkan dalam bahasa Indonesiadan
disebar-luaskan di Indonesia, Dr. Teo menganjurkan agar kedua belah pihak
bekerja sama dan berkonsentrasi dalam usaha nyata membantu penderita
kanker di Indonesia. Kemudian, pada akhir Januari 2000 saat Jawa Pos mengulas
mengenai meninggalnya Wing Wir yanto, salah satu wartawan handal Jawa Pos,
Patoppoi sempat tercengang. Data-data rinci mengenai gejala, penderitaan,
pengobatan yang diulas di Jawa Pos, ternyata sama dengan salah satu pengalaman
pengobatan penderita kanker usus yang dijelaskan di buku tersebut. Dan
eksperimen pengobatan tersebut berhasil menyembuhkan pasien tersebut.
“Lalu saya langsung menulis di kolom Pembaca Menulis di Jawa Pos,” ujar Boni.
Dan tanggapan yang diterimanya benar-benar diluar dugaan. Dalam sehari,
bisa sekitar 30 telepon yang masuk. “Sampai saat ini, sudah ada sekitar
300 orang yang datang ke sini,” lanjut Boni yang beralamat di Jl. KH.
Khamdani, Buduran Sidoarjo. Pasien pertama yang berhasil adalah
penderita Kanker Mulut Rahim stadium dini. Setelah diperiksa, dokter
mengatakan harus dioperasi. Tetapi karena belum memiliki biaya dan sambil
menunggu rumahnya laku dijual untuk biaya operasi, mereka datang setelah
membaca Jawa Pos. Setelah diberi tanaman dan cara meminumnya, tidak lama
kemudian pasien tersebut datang lagi dan melaporkan bahwa dia tidak perlu
dioperasi, karena hasil pemeriksaan mengatakan negatif.
Berdasarkan
animo masyarakat sekitar yang sangat tinggi, Patoppoi berusaha untuk menemui
Dr. Teo secara langsung. Atas bantuan Direktur Jenderal Pengawasan Obat
dan Makanan Departemen Kesehatan, Sampurno, Patoppoi dapat menemui Dr.
Teo di Penang, Malaysia. Di kantor Pusat Cancer Care Penang, Malaysia, Patoppoi
mendapat penerangan lebih lanjut mengenai riset tanaman yang saat
ditemukan memiliki nama Indonesia. Ternyata saat Patoppoi mendapat buku
“Cancer, Yet They Live” edisi revisi tahun 1999, fax yang dikirimnya di
masukkan dalam buku tersebut, serta pengalaman isterinya dalam usahanya
berperang melawan kanker. Dari pembicaraan mereka, Dr. Teo merekomendasi agar
Patoppoi mendirikan perwakilan Cancer Care di Jakarta dan Surabaya. Maka secara
resmi, Patoppoi dan putranya diangkat sebagai perwakilan lembaga sosial
Cancer Care Indonesia, yang juga disebutkan dalam buletin bulanan Cancer
Care, yaitu di Jl. Kayu Putih 4 No. 5, Jakarta , telp. 021-4894745,
dan di Buduran, Sidoarjo. Cancer Care Malaysia telah mengembangkan bentuk
pengobatan tersebut secara lebih canggih. Mereka telah memproduksi ekstrak
Keladi Tikus dalam bentuk pil dan teh bubuk yang dikombinasikan dengan berbagai
tananaman lainnya dengan dosis tertentu. “Dosis yang diperlukan
tergantung penyakit yang diderita,”kata Boni.
Sebenarnya
pengobatan ini juga didukung dan sedang dicoba oleh salah satu dokter
senior di Surabaya, pada pasiennya yang mengidap kanker ginjal. Ada dua pasien
yang sedang dirawat dokter yang pernah menjabat sebagai direktur salah
satu rumah sakit terbesar di Surabaya ini. Pasien pertama yang mengidap
kanker rahim tidak sempat diberi pengobatan dengan keladi tikus, karena
telah ditangani oleh rekan-rekan dokter yang telah memiliki reputasi.
Setelah menjalani kemoterapi dan radiologi, pasien tersebut mengalami
kerontokan rambut, kulit rusak dan gatal, dan selalu muntah. Tetapi pada
pasien kedua yang mengidap kanker ginjal, dokter ini menanganinya
sendiri dan juga memberikan pil keladi tikus untuk membantu proses
penyembuhan kemoterapi.
Pada pasien
kedua ini, tidak ditemui berbagai efek yang dialami penderita pertama, bahkan
pasien tersebut kelihatan normal. Tetapi dokter ini menolak untuk diekspos
karen menurutnya, pengobatan ini belum resmi diteliti di Indonesia.
Menurutnya, jika rekan-rekannya mengetahui bahwa dia memakai pengobatan
alternatif, mereka akan memberikan predikat sebagai “ter-kun” atau
dokter-dukun. “Disinilah gap yang terbuka antara pengobatan konvensional
dan modern,” kata dokter tersebut.
Banyak
hal menarik yang dialami Boni selama menerima dan memberikan bantuan
kepada berbagai pasien. Bahkan ada pecandu berat putaw dan sabu-sabu di
Surabaya , yang pada akhirnya pecandu tersebut mendapat kanker paru-paru.
Setelah mendapat vonis kanker paru-paru stadium III, pasien tersebut
mengkonsumsi pil dan teh dari Cancer Care. Hasilnya cukup mengejutkan,
karena ternyata obat tersebut dapat mengeluarkan racun narkoba dari peredaran
darah penderita dan mengatasi ketergantungan pada narkoba tersebut. “Tapi,
jika pecandu sudah bisa menetralisir racun dengan keladi tikus, dia
tidak boleh memakai narkoba lagi, karena pasti akan timbul resistensi.
Jadi jangan seperti kebo, habis mandi berkubang lagi,” sambung Boni sambil
tertawa.
Juga ada
pengalaman pasien yang meraung-raung kesakitan akibat serangan kanker
yang menggerogotinya, karena obat penawar rasa sakit sudah tidak mempan
lagi. Setelah diberi minum sari keladi tikus, beberapa saat kemudian
pasien tersebut tenang dan tidak lagi merasa kesakitan. Menurut data
Cancer Care Malaysia, berbagai penyakit yang telah disembuhkan adalah
berbagai kanker dan penyakit berat seperti kanker payudara, paru-paru,
usus besar-rectum, liver, prostat, ginjal, leher rahim, tenggorokan,
tulang, otak, limpa, leukemia, empedu, pankreas, dan hepatitis.
THERAPY ASY SYIFA NUR ILAAHI
Ini merupakan buah pengalaman therapy penulis, dan kita memang tidak
dianjurkan untuk promosi yang macam-macam untuk therapi khususnya,
disini kami sampaikan karena do'a pada pengobatan adalah faktor penting,
karena Tuhanlah yang menyembuhkan dan memberikan penyakit pada
hambanya. Oleh sebab itu methode do'a harus kita motivasikan pada pasien
untuk turut berdo'a juga. Karena Dzat yang memberi obat dan
menyembuhkan adalah Alloh Tuhan semesta alam. Kita tiap hari sudah
berkecimpung dengan pengobatan berbagai penyakit. Kami sudah terbiasa
menangani pasien-pasien yang di dioagnose oleh dokter sebagai tumor atau
kanker, dan kami menggunakan therapi alternatif dengan ramuan
tradisional dan therapi khusus dengan kekuatan do'a. Perpaduan therapy
do'a khusus dan ramuan / herbal sangat berarti dan terbukti ampuh,
karena dengan ditunjang pancaran do'a khusus yang kita terapkan
bersumber dari Asy syifa Nur Ilaahi, dengan sarana Syahadatain
Kalimasada, Khodimul ghaib Surat Fatikah, dan ayat2 Al Qur'an
lainnya,Wasialatul Udhma Nabiyulloh dan Auliya'ulloh, dan Sholawat. Bi
idznillaah, bibarokatilaah, bibarokati Rosulilaah, Bibarokati Waliyulloh
dan Kharomahnya therapi ini untuk menangani penyakit bermacam-macam
yang ada di masyarakat, al hamdulilaah Alloh mengijabahi. Selanjutnya
kita juga memberikan therapi jarak jauh meski pasien sudah berada di
rumah, dengan media fotho pasien yang terbaru, nama dan alamat lengkap
pasien. Pasien tidak harus ikut secara langsung, bisa menyuruh keluarga
atau orang lain untuk pengambilan persyaratanya untuk diminum dan di
oleskan ke pasien, bisa juga kita kirim via post atau JNE termasuk juga
pengiriman herbalnya. Kita mengirim sinyal atau gelombang khusus do'a
penyembuhan ke pasien dan biasanya kita mengkontak mentranfer kekuatan
Ghaib Ilahiyah ke pasien pada malam hari atau pagi hari. Pada pasien
dengan kanker kami biasa padukan pengobatan dengan menggunakan keladi
tikus ini, seperti pada benjolan dileher kanan kiri, benjolan atau tumor
di dada, tumor payudara, tumor di liver, tumor seperti lipom di pipi
dllnya. Rata-rata dengan kesabaran dan ketlatenan pasien Insya Alloh
sembuh.
Hal
ini kami mencoba langsung dengan tanaman ini dengan membikin jus, pilih
yang sudah berbunga, 3 batang lengkap seluruhya mulai dari daun, batang
dan umbi dan akar yang masih segar,selanjutnya kita blender tambah
sedikit air, lalu disaring, minum 3 x, taruh atau simpan di lemari es
agar tidak cepat basi. Gunakan hanscoon atau sarung tangan saat mencuci
agar tidak gatal, karena setiap orang tidak sama daya tahan tubuhnya
mungkin bisa sedikit seperti alergi atau gatal, dan setelah dibasuh air
akan hilang sendirinya. Bila sedikit agak gatal terkena tangan saat
membersihkan atau saat meminumnya, kita gunakan air gula pasir sebagai
penawarnya, yakni ambil 1-3 sendok campur 1/2 - 1 gelas air putih aduk
sampai larut gulanya, Gunakan untuk membasuh tangan dan atau diminum
sedikit-sedikit sampai habis.
Disamping
itu juga dengan menggunakan herhal keladi tikus, yakni keladi tikus
yang diambil sari pati yang di ekstrak diambil dari umbinya, yang jelas
ini meringankan kita atau pasien karena sudah dalam bentuk kemasan yang
praktis siap diminum.
MANFAAT KELADI TIKUS
Menurut data Cancer Care Malaysia,berbagai penyakit telah disembuhkan antara
lain:
1. Berbagai kanker seperti payudara, paru-paru,usus besar-rectum, liver,
prostat, ginjal,leher rahim, tenggorokan, tulang, otak, limpa, leukimia,
empedu, pankreas dan hepatitis (Media Indonesia)
2. Penyakit-penyakit berat lainnya seperti: Diabetes Melitus, demam berdarah,
radang otak, radang tenggorokan,ambeien akut, sakit gigi, keputihan, kista,
sinus (gangguan hidung), hernia, biduran dan semua penyakit yang disebabkan
virus dan bakteri.
3. Mengurangi secara luar biasa efek samping kemoterapi (seperti: rambut
rontok, kulit kusam, mual-mual)
4. Menghentikan perdarahan baik diluar maupun didalam tubuh
5. Untuk anak-anak bisa mengobati berbagai radang dan sakit gigi.
6. Dapat mendeteksi terdapatnya sel-sel ganas (kanker) dalam tubuh pada stadium
awal (gejala-gejala).
- PANTANGAN
1. Yang perlu diperhatikan oleh pasien kanker dalam menjalankan pengobatan
dengan Keladi Tikus yaitu tidak mengkonsumsi: “Rokok, Alkohol, Tape, Nanas,
Nangka, Durian, Makanan pedas, Bakso, gorengan, Minuman bersoda, Es, Kecambah,
Sawi Hijau, dan makananm yang mengandung Vetsin / MSG” karena hal tersebut
dapat menetralisir efek dari obat Keladi Tikus
2. Wanita hamil tidak boleh mengkonsumsi Keladi Tikus.
3. Pada orang yang sensitif, Keladi Tikus dapat menimbulkan rasa mual, bila itu
terjadi penambahan gula atau madu bisa menetralisir rasa tersebut, hanya perlu
diperhatikan bagi penderita Diabetes.
INDIKASI
KANKER: PAYUDARA, PARU-2, USUS BESAR, RECTUM, LIVER,
PROSTAT, GINJAL, LEHER RAHIM, TENGGOROKAN, TULANG,
OTAK, LIMPA, LEUKEMIA, EMPEDU DAN PANKREAS.KORENG : Umbi secukupnya di tumbuk halus, tempelkan ke tempat sakit.
FRAMBUSIA : Umbi secukupnya di tumbuk halus, tempelkan tempat sakit,
MENETRALISIR RACUN NARKOBA : Umbi sebesar ujung cuci bersih dengan air matang,
dikeprek dan di telan. Lakukan
beberapa kali sehari. (Cara penggunaan ini berdasarkan informasi
lisan dari seorang pemakai)
Tanaman lengkap 3 batang (50 gr.) di rendam setengah jam, cuci, ditumbuk halus,
peras dengan kain, tambahkan 1/2 sendok
madu, campur, minum. Lakukan 3 kali sehari. Air perasan harus
segera diminum, tidak boleh disimpan.
- PERINGATAN
1. WANITA HAMIL DILARANG MINUM TANAMAN OBAT INI.
2. TANAMAN DIHALUSKAN DENGAN CARA DITUMBUK TIDAK BOLEH DIBLENDER.
3. BILAMANA TANGAN GATAL TERKENA BUBUK INI, CUCILAH DENGAN AIR GULA.
4. HINDARKAN MATA DARI TUMBUKAN BAHAN INI.
5. AIR SARI KELADI TIKUS, HARUS DIMINUM SEGERA, TIDAK BOLEH DISIMPAN.
6. TANAMAN KELADI TIKUS MUDAH BUSUK BILA BASAH, JADI HARUS DISIMPAN DIKULKAS,
DENGAN CARA, TANAMAN DIBUNGKUS DENGAN KERTAS DULU, DIMASUKKAN KEDALAM PLASTIK,
SIMPAN DI KULKAS.
7. MINUM RAMUAN KELADI TIKUS SAAT PERUT KOSONG,
SEKURANG-KURANGNYA SEJAM SEBELUMNYA.
8. PASIEN YANG BARU OPERASI, TUNGGU 2 MINGGU BARU BOLEH MINUM RAMUAN INI.
9. PENGARUH MINUM RAMUAN INI, 2 HARI PERTAMA MUAL, SEDIKIT DIARE, TINJA
BERWARNA HITAM DAN BADAN LESU.
10. KADANG PASIEN MUAL DAN MUNTAH SETELAH LAMA MINUM RAMUAN INI, HENTIKAN
PEMAKAIAN SAMPAI GEJALA HILANG BARU MINUM LAGI ATAU DOSIS DIKURANGI.
- HERBAL / EKSTRAK KELADI TIKUS
PENCEGAHAN DINI KANKER DAN TUMOR DENGAN CAPSUL KELADI
TIKUS dan SERBUK KELADI TIKUS
Terbukti Sangat Ampuh Untuk pencegahan dini dan pada stadium awal baik Tumor atau Kanker Payudara.
Kanker Payudara apabila tidak dilakukan pencegahan secara dini akan
mengakibatkan tumbuh dan berkembangnya sel-sel kanker menjadi tumor
ganas/kanker ganas. Juga sangat ampuh untuk kanker-tumor PARU-2, USUS BESAR, RECTUM, LIVER,
PROSTAT, GINJAL, LEHER RAHIM, TENGGOROKAN, TULANG,
OTAK, LIMPA, LEUKEMIA, EMPEDU DAN PANKREAS.KORENG.
HUBUNGI Asy syifa Herba Bojonegoro Jatim 62195,
SMS ONLY 082233383301, 085731974777
Post Widyaesmara dan sumber lain: Berkah herbal dan resep web
THERAPY ASY SYIFA NUR ILAAHI
MANFAAT KELADI TIKUS
Menurut data Cancer Care Malaysia,berbagai penyakit telah disembuhkan antara lain:1. Berbagai kanker seperti payudara, paru-paru,usus besar-rectum, liver, prostat, ginjal,leher rahim, tenggorokan, tulang, otak, limpa, leukimia, empedu, pankreas dan hepatitis (Media Indonesia)
2. Penyakit-penyakit berat lainnya seperti: Diabetes Melitus, demam berdarah, radang otak, radang tenggorokan,ambeien akut, sakit gigi, keputihan, kista, sinus (gangguan hidung), hernia, biduran dan semua penyakit yang disebabkan virus dan bakteri.
3. Mengurangi secara luar biasa efek samping kemoterapi (seperti: rambut rontok, kulit kusam, mual-mual)
4. Menghentikan perdarahan baik diluar maupun didalam tubuh
5. Untuk anak-anak bisa mengobati berbagai radang dan sakit gigi.
6. Dapat mendeteksi terdapatnya sel-sel ganas (kanker) dalam tubuh pada stadium awal (gejala-gejala).
- PANTANGAN
1. Yang perlu diperhatikan oleh pasien kanker dalam menjalankan pengobatan
dengan Keladi Tikus yaitu tidak mengkonsumsi: “Rokok, Alkohol, Tape, Nanas,
Nangka, Durian, Makanan pedas, Bakso, gorengan, Minuman bersoda, Es, Kecambah,
Sawi Hijau, dan makananm yang mengandung Vetsin / MSG” karena hal tersebut
dapat menetralisir efek dari obat Keladi Tikus
2. Wanita hamil tidak boleh mengkonsumsi Keladi Tikus.
3. Pada orang yang sensitif, Keladi Tikus dapat menimbulkan rasa mual, bila itu terjadi penambahan gula atau madu bisa menetralisir rasa tersebut, hanya perlu diperhatikan bagi penderita Diabetes.
2. Wanita hamil tidak boleh mengkonsumsi Keladi Tikus.
3. Pada orang yang sensitif, Keladi Tikus dapat menimbulkan rasa mual, bila itu terjadi penambahan gula atau madu bisa menetralisir rasa tersebut, hanya perlu diperhatikan bagi penderita Diabetes.
INDIKASI
KANKER: PAYUDARA, PARU-2, USUS BESAR, RECTUM, LIVER,
PROSTAT, GINJAL, LEHER RAHIM, TENGGOROKAN, TULANG,
OTAK, LIMPA, LEUKEMIA, EMPEDU DAN PANKREAS.KORENG : Umbi secukupnya di tumbuk halus, tempelkan ke tempat sakit.
PROSTAT, GINJAL, LEHER RAHIM, TENGGOROKAN, TULANG,
OTAK, LIMPA, LEUKEMIA, EMPEDU DAN PANKREAS.KORENG : Umbi secukupnya di tumbuk halus, tempelkan ke tempat sakit.
FRAMBUSIA : Umbi secukupnya di tumbuk halus, tempelkan tempat sakit,
MENETRALISIR RACUN NARKOBA : Umbi sebesar ujung cuci bersih dengan air matang, dikeprek dan di telan. Lakukan
beberapa kali sehari. (Cara penggunaan ini berdasarkan informasi
lisan dari seorang pemakai)
Tanaman lengkap 3 batang (50 gr.) di rendam setengah jam, cuci, ditumbuk halus, peras dengan kain, tambahkan 1/2 sendok
madu, campur, minum. Lakukan 3 kali sehari. Air perasan harus
segera diminum, tidak boleh disimpan.
- PERINGATAN
1. WANITA HAMIL DILARANG MINUM TANAMAN OBAT INI.
2. TANAMAN DIHALUSKAN DENGAN CARA DITUMBUK TIDAK BOLEH DIBLENDER.
3. BILAMANA TANGAN GATAL TERKENA BUBUK INI, CUCILAH DENGAN AIR GULA.
4. HINDARKAN MATA DARI TUMBUKAN BAHAN INI.
5. AIR SARI KELADI TIKUS, HARUS DIMINUM SEGERA, TIDAK BOLEH DISIMPAN.
6. TANAMAN KELADI TIKUS MUDAH BUSUK BILA BASAH, JADI HARUS DISIMPAN DIKULKAS, DENGAN CARA, TANAMAN DIBUNGKUS DENGAN KERTAS DULU, DIMASUKKAN KEDALAM PLASTIK, SIMPAN DI KULKAS.
7. MINUM RAMUAN KELADI TIKUS SAAT PERUT KOSONG,
SEKURANG-KURANGNYA SEJAM SEBELUMNYA.
8. PASIEN YANG BARU OPERASI, TUNGGU 2 MINGGU BARU BOLEH MINUM RAMUAN INI.
9. PENGARUH MINUM RAMUAN INI, 2 HARI PERTAMA MUAL, SEDIKIT DIARE, TINJA BERWARNA HITAM DAN BADAN LESU.
10. KADANG PASIEN MUAL DAN MUNTAH SETELAH LAMA MINUM RAMUAN INI, HENTIKAN PEMAKAIAN SAMPAI GEJALA HILANG BARU MINUM LAGI ATAU DOSIS DIKURANGI.
2. TANAMAN DIHALUSKAN DENGAN CARA DITUMBUK TIDAK BOLEH DIBLENDER.
3. BILAMANA TANGAN GATAL TERKENA BUBUK INI, CUCILAH DENGAN AIR GULA.
4. HINDARKAN MATA DARI TUMBUKAN BAHAN INI.
5. AIR SARI KELADI TIKUS, HARUS DIMINUM SEGERA, TIDAK BOLEH DISIMPAN.
6. TANAMAN KELADI TIKUS MUDAH BUSUK BILA BASAH, JADI HARUS DISIMPAN DIKULKAS, DENGAN CARA, TANAMAN DIBUNGKUS DENGAN KERTAS DULU, DIMASUKKAN KEDALAM PLASTIK, SIMPAN DI KULKAS.
7. MINUM RAMUAN KELADI TIKUS SAAT PERUT KOSONG,
SEKURANG-KURANGNYA SEJAM SEBELUMNYA.
8. PASIEN YANG BARU OPERASI, TUNGGU 2 MINGGU BARU BOLEH MINUM RAMUAN INI.
9. PENGARUH MINUM RAMUAN INI, 2 HARI PERTAMA MUAL, SEDIKIT DIARE, TINJA BERWARNA HITAM DAN BADAN LESU.
10. KADANG PASIEN MUAL DAN MUNTAH SETELAH LAMA MINUM RAMUAN INI, HENTIKAN PEMAKAIAN SAMPAI GEJALA HILANG BARU MINUM LAGI ATAU DOSIS DIKURANGI.
- HERBAL / EKSTRAK KELADI TIKUS
PENCEGAHAN DINI KANKER DAN TUMOR DENGAN CAPSUL KELADI
TIKUS dan SERBUK KELADI TIKUS
Terbukti Sangat Ampuh Untuk pencegahan dini dan pada stadium awal baik Tumor atau Kanker Payudara. Kanker Payudara apabila tidak dilakukan pencegahan secara dini akan mengakibatkan tumbuh dan berkembangnya sel-sel kanker menjadi tumor ganas/kanker ganas. Juga sangat ampuh untuk kanker-tumor PARU-2, USUS BESAR, RECTUM, LIVER,
PROSTAT, GINJAL, LEHER RAHIM, TENGGOROKAN, TULANG,
OTAK, LIMPA, LEUKEMIA, EMPEDU DAN PANKREAS.KORENG.
Terbukti Sangat Ampuh Untuk pencegahan dini dan pada stadium awal baik Tumor atau Kanker Payudara. Kanker Payudara apabila tidak dilakukan pencegahan secara dini akan mengakibatkan tumbuh dan berkembangnya sel-sel kanker menjadi tumor ganas/kanker ganas. Juga sangat ampuh untuk kanker-tumor PARU-2, USUS BESAR, RECTUM, LIVER,
PROSTAT, GINJAL, LEHER RAHIM, TENGGOROKAN, TULANG,
OTAK, LIMPA, LEUKEMIA, EMPEDU DAN PANKREAS.KORENG.
terima kasih informasinya, sangat bermanfaat.
BalasHapusdijual rumah buduran sidoarjo